DI ATAS PANGGUNG



Duduk di panggung itu, di temani lampu temaram membuat hati berdegub semakin kencang. Jangan sampai kerngat dingin keluar dari dahiku. Berusaha tersenyum. Walau mulai terasa ada angin berbisik. Entahlah ….mungkin aku salah mendengar. Tapi suara itu semakin keras ditelinga. Respon getaran dari gendrang telinga menyentuh rumah siputku tak mungkin salah diterjemahkan syaraf sensorikku. Ya… semakin keras dan jelas. Hingga membuatku terdiam dalam duduk sendiri.

Bersuaralah terus, kan kudengarkan keluhmu. Tak perlu sembunyi atau dipotong dengan titik. Lanjutkan saja. Aku tetap disini. Sambil termanggu, aku simak kata demi kata. Wow…akhirnya untaian kata ini terjalin. Ya.. kata itu berkata diatas panggung. Mengisahkan sebuah kata yang memasuki sebuah helai halaman.

Sang kata meminta, buatlah bait dari katanya. Jadikan sebuah panggung kata. Dan katanya kelak akan jadi prasasti “kata”. Itu katanya.

Diatas panggung, akupun jadi tetap terdiam tanpa kata. Tak tahu harus berkata apa. Karena tak tahu  cara memetik kata. Ku pandang ruang diatas panggung. Ku telisik setiap sudut. Tak mampu kutemukan kata. Tanyapun muncul “Kata mana yang ku susun?” Adanya kosong. Berdiripun tak mungkin. Bangku ini terlalu nyaman ku tinggalkan. Bingung pasti. Sebab kata harus diperjuangkan. Tetap dipanggung atau mencari kata?. Pilihan kata yang perlu gaya 1000 Newton. Sebab mencari kata dari atas panggung.

Salam literasi

#100katabercerita #30hariAISEIbercerita

#AISEIWritingChallege

#WarisanAISEI #pendidikbercerita

#Day18AISEIWritingChallege

  

Komentar

  1. Terus mencari kata dan segera berucap...💪👍😘

    BalasHapus
  2. Banyak diksi yang bagus..
    Saya suka seperti : berdegub, termanggu, helai, kelak serta memetik kata

    BalasHapus
  3. Teruslah berjuang merangkai kata

    BalasHapus
  4. Kata kata bermata
    Tajam menghujamkan makna
    Merengkuh jiwa yang gulana

    Kata....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer