DALAM JEJAK KAKI
Entah
berapa kaki telah tertempuh. Tak sempat berhitunglagi. Nampak hanya bayangan di
balik badan dari pantulan sinarmu. Mengayun dan mengayun setiap jengkal dari
telapak kaki dalam jalan berdebu. Tak hirau berapa terik yang menggores tebing.
Waktu
tetap berdetak dalam perhitungan yang tetap. Dengan rumus dari waktu pasir
ditengah padang terik matahari. Tak ada suara lagi dari gerimis yang mulai
reda. Akankah tetap dalam diam ?
Menerkanya
membawa kekasih dari lembah yang jauh. Dan
malam mengajaknya berbisik dengan angin. Untuk turun merendah menuju
sungai. Mencari sunyi yang sempat hilang. Dalam cintaku yang penuh perhitungan
sajak.
Sajak
dari butir-butir embun di siang hari. Membawa teduh dari tetesan abu panas
lembah gunung cemara. Harumnya masih terasa. Membangkitkan hasrat untuk
mendaki. Demi harapan hati yang tak terperi.
Salam
literasi
#Day5NovAISEIWritingChallege
Bu kadek..bagus banget sih untaian katanya
BalasHapusIya...aku suka gaya bahasax
BalasHapusTerimakasih Bu Kanjeng. Mhn bimbingaannya selalu 😍
Hapus