FISURA ANI

 



Sore ini langit nampak cerah. Burung-burung kecil mulai bertengger di dahan kamboja. Dengan girangnya para burung jantan memasang jerami untuk mengeram burung betina. Belum lagi suara gemercik air dari kolam di depan padma (tempat sembahyang umat hindu). Membuat tubuh ini betah duduk di dekatnya, sambil menatap ikan-ikan koi yang menari diantara tanaman Hydrilla. Tak lama sayup-sayup seperti ada suara yang memanggil.

“Bu dek…..punya obat?” tanya tetangga di barat rumahku.

Sang punya suarapun mendekat. Ku berpaling kearah sumber suara.

“ Ye…..Bu tut, ada apa?” tanyaku. Sambil beranjak mendekat

“ Punya obat tidak?” taanyanya lagi. Aku pun jadi penasaran. Memangnya siapa yang sakit dan sakit apa. Ternyata dia barusan selesai buang air besar, setelah dua hari absen untuk BAB. Dan sekarang bisa tetapi disertai ada drah segar. Tetanggaku ketakutan untuk berobat ke dokter atau ke RSU. ( maklum lagi ada corona )

Untuk member obat aku tidak berani karena memang tidak punya juga. Aku hanya bisa menyarankan untuk perbanyak makan makanan yang berserat dan minum air.

Kejadian ini membuat diriku menjadi kepo. Biasa bertanya ke mbah google. Berbekal gejala yang dialami oleh tetangga, akhirnya terjawab pada “Fisura ani”

Fisura ani merupakan luka kecil yang terjadi pada jaringan mukosa di anus. Terjadi karena saat BAB dipaksa menyeden. Dan ukuran feses (maaf jorok) terlalu besar dan keras. Sehingga menyebabkan terjadi luka di seputaran anus. Keadaan ini bisa terjadi pada siapa saja. Bahkan pada anak-anak jug bisa terjadi.

Adapun gejala penyakit fisura ani, menurut mbah google bervariasi. Antara penderita satu dengan penderita lainnya. Secara umum gejala fisura ani dapat terjadi pada beberapa kasus, sebagai berikut.

1.      Anus berdarah atau menimbulkan bercak darah

2.      Keluar darah segar dari fisura, terpisah  dari feses

3.      Nyeri ringan atau parah saat buang air besar

4.      Merasa nyeri setelah BAB, selama beberapa jam

5.      Gatal atau iritasi di sekitar anus

6.      Terlihat retak pada kulit di sekitar anus

7.      Adanya benjolan kecil atau skin tog pada kulit di sekitar fisura ani.

Selain itu menurut mbah google, fisura ani tidak hanya disebabkan oleh feses yang terlalu keras. Tapia ada kemungkinan karena faktor berikut.

·    Konstipasi kronis, yaitu kesulitan BAB. Sehingga memaksa untuk mengejan lebih keras, dampaknya anus menjadi terluka

·   Mengalami diare berkepanjangan, Saat diare terjadi berkali-kali BAB. Ini dapat menyebabkan anus menjadi terluka.

·       Melakukan seks anal. Penetrasi penis ke anus dapat juga menimbulkan luka pada dinding anus.

·        Melahirkan. Persalinan dapat menimbulkan luka pada anus.

      Dari sekian informasi yang kudapat dari mbah google, yang terpenting sebenarnya semua kembali pada gaya hidup dan pengobatan rumah untuk mengatasi terjadinya fisura ani. Ya… semua kembali pada diri kita. Yang terpenting konsumsilah makanan yang kaya serat, minum air putih, olah raga dengan rutin dan hindari mengejan sangat keras saat BAB. Itu pesan mbah google.

“ Keren....”

“Mbah google luar biasa pinter.” Gumamku.

Semua masalah yang kita alami bisa dicari di rumah mbah google. Ku tunjukkan hasil penelusuranku pada tetangga. Nampak wajahnya mulai sumringah.

“Syukur bukan kanker.” Gumamnya.

“Ya….. bagaimanapun kita harus tetap berhati-hati”. Yang penting mari jaga pola makan. Jangan tergiur akan rasa saja. Ternyata asupan gizi itu yang terpenting. Nampak tetanggaku manggut-manggut lalu berpamitan pulang. Mau beli papaya matang, katanya.

Semangat semoga cepat sembuh………

Salam sehat.

Salam literasi

#100katabercerita #30hariAISEIbercerita

#AISEIWritingChallege

#WarisanAISEI #pendidikbercerita

#Day27AISEIWritingChallege

 

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer