I LALANG DI PADANG PASIR

 



Ku pijak pasir diantara tanah tak berdebu. Diantara rumput berdaun pedang. Menyikapmu, hati getir dengan luka. Daun ini begitu tajam. Selalu hadir diantara tanah gersang, menjamu para gembala.

Gembala datang diantara mentari. Saat bulir embun ditepi ilalang. Jadi tetes teduh menghantar siangmu. Kala senja menghantar petang, sang fajar enggan membiaskan warna diantara pedangmu. Tepi ilalng kini lemah, tiada gambar. Menunggu senyum bulan dari tepi cakrawala. Lemahmu menghantar gembala, dengan serulling. Menggema memecah petang.

Senyap terasa semakin sepi. Karena angin mulai menepi. Menghantar jangkrik tampil bernyanyi dalam lagu sedikit rumit. Seakan bingung dalam nada  terkunci. Semakin senyap dan senyap. Berharap langit tidak terlalu buruk. Ilalangpun semakin merunduk dalam tidur. Lemah karena turgor batang tanpa air. Tak peduli dengan senyum bulan, mulai menyulap awan dalam gelap. Menanti putaran waktu sang fajar.

Salam literasi.

#Day8 NovAISEIWritingChallege

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer