ANGPAO IMLEK



Setiap tahun warga Tionghoa dan pemeluk Konghucu merayakan Tahun Baru Imlek. Perayaan tahun baru Imlek dselalu dirayakan meriah, diwarnai dengan kesenian Barong Sai, lampion-lampion berwarna merah dan yang paling ditunggu adalah adanya pembagian angpao.

Angpao adalah amplop merah berisi sejumlah uang. Umumnya diberikan kepada anak-anak, keluarga yang belum menikah dan para orang tua. Angpao biasanya diberikan semalam sebelum Hari Raya Imlek atau pas hari raya stelah melakukan persembahyangan di Vihara.

Menurut sejarahnya yang penulis rangkum dari beberapa sumber. Angpao pertama kali hadir pada zaman dinasti Qin , 221SM hingga 206 SM. Pada saat zaman itu para oran tua di China memiliki tradisi memberikan sebuah koin yang diikat dengan benang merah dan diberikan kepada generasi muda. Pada dinasti Qin, Angpao dikenal dengan ya sui qian. Yang berarti koin pengusir roh jahat.

Menurut ceritanya, ya sui qian berasal  dari kisah adanya seorang iblis jahat bernama Sui. Alkisah jika anak-anak yang kepalanya tersentuh oleh Sui maka mereka akan tertidur , kemudian jatuh sakit dan lama kelamaan bisa meninggal. Karena itulah setiap menjelang Hari Raya Tahun Baru Imlek, para orang tua berjaga sepanjang malam untuk melindungi anak mereka dari sentuhan roh jhat. Terutama pada anak mereka yang baru lahir dengan harapan mendapatkan umur panjang. Keresahan itu berlangsung sangat lama. Sampai akhirnya ada seorang peri menjelma menjadi delapan koin dan berada di dalam amplop berwarna merah untuk mengelabui roh jahat tersebut.

Amplop merah yang berisi delapan koin jelmaan peri tersebut diletakkan di kepala seorang anak kecil. Ajaib amplop itu memancarkan sinar, membuat Sui sir oh jahat menjadi mendekat. Setelah mendekati amplop merah tersebut. Sui menjadi kabur karena kekuatannya menjadi lemah oleh pancaran sinar dari delapan koin dalam amplop. Sui ketakutan lalu kabur menjauh, entah kemana.

Kisah ajaib itu kemudian menyebar keseluruh desa. Sejak saat itu semua orang tua membungkus koin dengan kertas merah untuk melindungi anak-anak mereka dari gangguan roh jahat. Dalam tradisi China , ada aturan khusus yang harus dilakukan bila ingin makna berbagi angpao bisa dirasakan. Yaitu angpao dilarang diisi dengan uang bernilai ganjil. Karena angka ganjil identik dengan pemakaman. Katanya juga angpao dilarang diisi dengan uang yang memiliki angka empat jika dijumlahkan. Menurut tradisi China angka empat memiliki makna kematian.

Dalam perkembangan selanjutnya sampai sekarang pemberian angpao dalam perayaan Imlek terus berlangsung. Bedanya hanya pada pembungkus kain merah sekarang sudah diganti dengan menggunakan amplop berwarna. Merah.

Sebenarnya ada makana yang tersebunyi dari angpao dalam perayaan Imlak. Mau tahu nggak ya…..?. Oke boleh simak maknanya ya.

1. Warna merah amplop angpao mbermakana membawa keberuntungan, semangat, kebaikan dan kesejahteraan. Sehingga diharapkan setiap orang yang menerima angpao memiliki nasib baik sepanjang tahun

2.      Angpao merupakan bentuk kepedulian terhadap sesame manusia dan saling mengasihi.

3.   Angpao merupakan symbol tanggung jawab terhadap sesame untuk berbagi. Nah… dalam hal ini ada aturan dalam berbagi angpao. Yaitu angpao harus diberikan secara langsung kepada anak-anak, pasangan yang baru menikah, orang tua, dan pegawai disuatu perusahaan. Sehingga keberuntungan akan langsung sampai ke tangan penerima dan pemberi.

    Itulah makna angpao dalam perayaan Imlek dari warga Tionghoa dan umak Konghucu. Sayang sekali ada pembatasan perayaan Tahun Baru Imlek tahun ini. Semua karena kondisi alam yang belum pulih.Walaupun pembagian angpao tidak semeriah tahun lalu, semoga Imlek tahun ini yang begitu unik yaitu menginjak angka 12022021. Merupakan hari yang sangat langka karena angkanya jika dibaca dari depan kebelakang ataupun dari belakang kedepan sama. Yang dikenal  dengan hari “Palidrome” yaitu dipandang dari sudut manapun tetap ajeg (konsisten).

   Tahun Baru Imlek kali ini merupakan tahun zio kerbau yang mengandung makna kekuatan dan kekonsistenan dalam bekerja. Tentu sangat pas dengan hari palindrome. Semoga melalui perayaan Tahun Baru Imlek ini kita bisa menjaga kekonsistenan kebersamaan, kesatuan bangsa dalam menangani wabah corona. Sehingga kerukunan, kesejahteraan  dan keharmonian alam menghiasi kehidupan umat dengan penuh kasih sayang. Aamin….



Salam literasi

#thepowerofkepepet

#pikir15menit

#nulis15menit

#kasihsayang

#Feb12AISEIWritingChallenge

 


Komentar

  1. Jadi tahu sejarah angpao. Sui itu takut sama sinar peri yang disimpan di amplop. Perinya sudah berubah bentuk jadi koin.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer