I LOVE AISEI

 


Berada di sampingmu begitu terasa teduh. Senjapun merambat lembut membelai malam yang akan tiba. Suara angin ini begitu lembut tapi tak sejalan dengan hati bergemuruh. Tanyaku hadir diantara sunyi  tanpa bisik. Andai tak ada kata-kata , tak ada cara tuk berbicara. Kemana langkah rasa tuk meraba.

Lewat kata ini ku sampaikan mimpi dengan orang terkasih. Meski romansa kehabisan irama kata. Ku masih memiliki hati hingga akhir waktu. Seperti pengabdianku pada waktu.

Waktu menyapa pagipun seakan berlari,  tak ada jalan tuk berucap salam. Tertiup prahara gawai dalam rambat diantara sinyal. Menjemput siang demi goresan cinta anak bangsa. Keluh kesah tetap kau rasa duhai aisei.

Berapa bait hadir tak pernah ada keluh kesahmu. Begitu tulus belaianmu. Menyentuh jiwa-jiwa di pelosok, dan mengundang mereka untuk bergabung dalam berkat demi goresan aisei di  kearifan abadi warisan literasi diakan datang.

Aisei ini membelai sekawanan rasa bernyanyi, apakah kita kan memetik bunga atau mengajak kita berbicara pada pohon. Semua terangkum dengan manis, semanis Bu Capri dan Mbak Dea yang begitu tulus memandu jiwa dalam webinar. Dengan manisnya para tokoh dihadirkan untuk kita, jiwa yang lusuh rasa bukan karena gersang, hanya tiada kata dalam jalan dan tak ada cara untuk bicara.

Kasih sayangmu aisei dalam buaian suara lembut Bu Capri mendatangkan makna dari permainan suara-suara dalam bahasa misteri yang terkadang tak teraba batinku, seperti malam itu. Setidaknya dari kasih sayang mu, aku tahu aisei telah mengesankan air mata ini dalam pemahaman.

 

I Love Aisei

Salam Literasi

#thepowerofkepepet

#pikir15menit

#nulis15menit

#kasihsayang

#FebAISEIWritingChallenge

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer