UNGKAPKAN RINDU SEKOLAH DENGAN BERMAIN



UNGKAPKAN RINDU SEKOLAH DENGAN BERMAIN

Hampir setahun anak-anak belajar dari rumah di temani dengan gawai mereka. Bosan memang menjadi kata pilihan mereka utarakan setiap hari. Para orang tua juga merasa jenuh dan stres menghadapi pertanyaan tugas yang sering disodorkan anak – anak mereka. Terlebih jika gawai yang digunakan secara berbanyak. Ini seringkali menambah emosi anak – anak memuncak, prahara pun tak pelak dihindari. Hanya kata “ Sabar “ menjadi pilihan klise.

Kebosanan yang menumpuk ditambah dengan tugas – tugas belajar dari setiap bidang mata pelajaran yang harus dipahami secara mandiri oleh setiap anak, tentu menjadi ancaman bagi setiap anak. Untuk itu diperlukan pendampingan dari orang tua secara bijak. Tetapi terkadang ada kemampuan unik seorang anak terasah dengan sendirinya dengan situasi pandemic seperti ini. Orang tua terkadang tidak menyadarinya. Kegiatannya hanya sepele, bahkan kita anggap suadah biasa. Sebenarnya ini membangun motivasi dirinya dan mengubah rasa cemas efek dari rindu suasana kelas.

Sama halanya dengan apa yang aku alami sebagai orang tua dari anak yang masih duduk di tingkat SD. Kata bosan selalu terlontar saat ku tanya bagaimana kesan saat belajar di kelas online. Aku pun menjelaskan keadaan ini harus kita lawan. Ku jelaskan pula bagaimana orang tuanya juga sedih dengan keadaan ini. Dan syukurlah dia selalu melihat bagaimana orang tuanya juga selalu bekerja di depan laptop. Akhirnya dia melawan bosan dengan melakukan kegiatan yang disukainya .

Bersyukur saat itu ada adik sepupunya datang kerumah karena merasa bosan. Ku biarkan mereka bercerita lengkap dengan menggunakan masker. Aku sedikit geli melihat tingkah kedua anak tersebut. Ku tinggalkan mereka untuk melanjutkan mengajar di kelas online. Tak lama mereka kelihatan di ruang depan. Ternyata mereka main sekolah – sekolahan. Mereka menirukan gaya guru – gurunya mengajar. Setelah itu terdengar mereka bersorak dan bertepuk tangan lalu bernyanyi lagu Indonesia Raya. Sontak aku  ikut bertepuk tangan. Mereka pun tersenyum bahagia. Anak- anak memang unik. Akhirnya mereka bisa menemukan cara mengatasi rasa bosannya sendiri, tanpa merengek untuk diijinkan bermain game lagi.

 

Salam literasi

#10MaretChallenge#ceritakelaskuhariini#ceritamuridkuhariini#ceritaanakkuhariini#

 

  

Komentar

  1. Kreatifitas selalu hadir disaat yang tepat. Kreatifitas akan membawa kebahagian untuk semua.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Pak Indrakeren, untuk menghilangkan kebosanan mereka ternyata punya kreatifitas juga.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer