BADI SANG DETEKTIF

 


BADI SANG DETEKTIF

Oleh : kade yuli

 

Pagi-pagi sekali Ibu Kepala Sekolah datang. Beliau nampak bingung mencari sesuatu di meja kerjanya. Pak Sam penjaga sekolah saat itu sedang menyapu lantai jadi cemas melihatnya.

“Ada yang bisa saya bantu Bu?” tanyanya sambil mendekat.

“ O ya …Pak Sam. Apa melihat bungkus plastik hitam kecil diatas meja? “

“ Kemarin saya taruh diantara tumpukan kertas-kertas yang tak berguna.”

“ Itu stampel logo sekolah.” Kata ibu kepala sekolah sambil berjongkok dibawah meja seakan berharap menemukan stempelnya disana.

“ Maaf Bu….jangan – jangan sudah saya buang ke tong sampah.” Sahut Pak Sam dengan panik.

Pak Sam berlari ke halaman belakang sekolah dan memeriksa tong sampah.

“Astaga….kalah cepat dengan petugas!” gumamnya. Pak Sam jadi lunglai. Sementara Badi berlari karena dikejar Toni dan Doni. Merekapun berhenti setelah melihat Pak Sam duduk lemas dipinggir lapangan.

“ Ada apa Pak Sam ?” tanya Toni sambil mendekat. Pak Sam menceritakan masalah yang dialaminya.

“ Bagaimana Badi ?”

“ Kamu bisa membantu Pak Sam?” tanya Toni sambal mengelus Badi

Badi anjing kecil berwarna coklat putih itu membungkuk dan menggonggong menandakan ia setuju. Ditempat penampungan umum sampah nampak sampah – sampah baru saja diturunkan dari truk oleh petugas. Baunya luar biasa!

Pak Sam melompat keatas bak lalu celingukan mengorek – ngorek sampah diikuti oleh Toni. “ Ayo Doni naiklah !”

“ Pakai saja sarung tangan itu, jangan takut kotor. Kita sudah pakai masker !” teriak Toni kepada Doni yang merasa canggung. Badi menggonggong kearah  Doni seakan menyuruhnya naik.

Petugas heran melihat tingkah Badi. Tapi akhirnya para petugas berlalu begitu saja meninggalkannya. Dengan satu kali loncatan Badi sudah berada diantara tumpukan sampah. Tampak Pak Sam putus asa dengan pencariannya, ia tenggelam diantara sampah tapi tidak menemukan bungkusan itu.

“ Badi gunakan penciuman mu!” teriak Toni sambal menyeka keringatnya.

“ Guk…! Guk….! Guk….! Sahut Badi sambil mengendus – endus tumpukan sampah. Sementara Doni mulai terperosok di pojok bak. Badannyapun penuh sampah. Membuat mereka tertawa terbahak.

“ Ha…ha…ha….!” Tunjuk Toni kearan DoniTiba – tiba Badi mengais -  ngais sampah sampai kedalam.

Uuuupsss ……! sebuah plastik hitam besar ditariknya, kemudian dicakar. Melihat itu Pak Sam mendekatinya

“ Aha……Ini kantong sampah sekolah kita!” tunjuk Pak Sam dengan girang. Dibukanya kantong itu dan benar diantara sampah-sampah yang terbungkus ada plastik hitam kecil milik ibu kepala sekolah.

“ Hore……berhasil!” teriak mereka. Badipun menggonggong sambil mengibaskan ekornya. Sambal tertawa Toni memeluk Badi.

“ Terimaksih Badi, ternyata dirimu seperti detektif.” Seru Toni sambal mengajak Doni dan Pak Sam Kembali  menemui ibu kepala sekolah. Ibu kepala sekolah berteimakasih dengan usaha mereka. Beliau berpesan apapun masalahnya jika dikerjakan bersama pasti menjadi ringan, walaupun Badi sang anjing tapi kemampuan indra penciumannya sangat membantu kita menemukan sesuatu. Merasa dipuji Badi menjadi meringkuk manja di kaki Toni.

“ He….tubuhmu kotor jangan mendekat Badi!” bisik Toni.

Membuat Badi jadi muter – muter diantara mereka dan ibu kepala sekolahpun menjadi tertawa melihat tingkah Badi.

#30daysreadingastorywithyourkids

#onedayonestory

#kerjasama

 


Komentar

  1. Bagus ceritanya Bu Kade, yuk dilanjut challenge bulan ini, saya juga baru mau aktif lagi, 🙏🏼

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer